Program Studi PPAK Terakreditasi dengan Peringkat B

Proses visitasi asesor dalam rangka asesmen lapangan untuk reakreditasi program studi Pendidikan Keagamaan Katolik yang berlanngsung selama 3 hari pada tanggal 5 s.d 7 Desember 2019 telah berlangsung dengan lancar. Proses asesmen lapangan yang berlangsung dengan baik dan lancar tidak terlepas dari keterlibatan dan peran serta seluruh civitas akademika, stake holders dan para alumni STK St. Yakobus Merauke. Atas dasar itulah Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke, khususnya Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik dapat menanti hasil reakreditasi dengan penuh optimisme. Hasil reakreditasi nantinya akan dipublikasikan secara online melalui laman resmi BAN-PT yang dapat diakses oleh perguruan tinggi pengusul dan juga oleh masyarakat luas.

Pada tanggal 18 Desember 2019, tepatnya 11 hari sejak asesmen lapangan, hasil reakreditasi akhirnya dipublikasikan melalui laman SAPTO (Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi Online). Dengan ditetapkannya SK BAN-PT No. 4828/SK/BAN-PT /Akred/S/XII/2019 tentang Status Akreditasi dan Peringkat Terakreditasi Program Studi Pendidikan dan Pengajaran Agama Katolik pada Program Sarjana STK St. Yakobus Merauke, Kabupaten Merauke tanggal 18 Desember 2019 maka Program Studi Pendidikan dan Pengajaran Agama Katolik STK St. Yakobus Merauke telah memiliki predikat akreditasi yang baru yaitu B untuk 5 tahun mendatang.

Hal ini menjadi kabar gembira bagi seluruh civitas akademika STK, para stake holders dan alumni karena kerja keras bersama dalam persiapan reakreditasi menuai hasil yang menggembirakan. Peringkat akreditasi program studi Pendidikan dan Pengajaran Agama Katolik (PPAK) yang saat ini telah berubah nomenklaturnya menjadi Pendidikan Keagamaan Katolik (PKK) telah naik dari yang sebelumnya C (2014-2019) menjadi B (2019-2024). Pencapaian prestasi ini tentu saja menjadi sebuah kebanggaan bersama seluruh masyarakat dan umat di Merauke dan sekitarnya karena visi STK lahir dan hadir untuk melayani dan mengembangkan umat di Papua Selatan melalui pendidikan.

Setelah hasil akreditasi ini ditetapkan, rencana strategis STK St. Yakobus Merauke ke depan sesuai Rencana Induk Pengembangan (RIP) dan Renstra yang ada adalah mengajukan akreditasi institusi ke BAN-PT. Harapannya dengan terakreditasinya program studi dan institusi maka ke depan STK St. Yakobus Merauke dapat mengusulkan sebagai perguruan tinggi penyelenggara Program Studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) di wilayah Papua Selatan pada khususnya. Hasil reakreditasi Program Studi dapat diunduh melalui link di bawah ini:

Kuliah Umum “Mahasiswa dan Tantangan Glokalisasi Di Abad 21”

Pembicara: Prof. Drs. I Wayan Arka, MA, M.Phil, Ph.D.

Pada hari Sabtu, 12 Oktober 2019, Sekolah Tinggi Katolik St. Yakobus Merauke berkesempatan untuk menyelenggarakan kuliah umum bersama dengan Prof. Drs. I Wayan Arka, MA, M.Phil, Ph.D atau yang lebih akrab disapa dengan Pak Wayan. Beliau adalah dosen tetap pada Jurusan Bahasa Inggris di Universitas Udayana, Bali, sekaligus sebagai dosen tidak tetap pada Jurusan Linguistik di Australian National University.

Pada kunjungannya ke Merauke dalam rangka penelitian Linguistik di Kampung Wasur, STK St. Yakobus Merauke berkesempatan untuk menghadirkan beliau sebagai pembicara pada kuliah umum bersama dengan seluruh mahasiswa. Tema kuliah umum adalah “Mahasiswa dan Tantangan Glokalisasi di Abad 21”. Tema ini relevan untuk memberikan pemahaman dan konsep kepada mahasiswa tentang tantangan dan peluang dalam dunia kerja di masa yang akan datang dalam konteks perkembangan dunia saat ini.

Melalui kesempatan berharga ini, beliau menyampaikan suatu konsep yang sebenarnya sudah ada sejak lama namun jarang kita dengarkan yaitu tentang glokalisasi. Selama ini kita sering mendengar istilah globalisasi namun jarang mendengarkan istilah glokalisasi. Menurut beliau glokalisasi adalah sebuah proses kebalikan dari globalisasi, dimana globalisasi adalah proses interaksi dan penyebaran informasi dan komunikasi yang multidemensional atau dalam skala global, sementara glokalisasi adalah proses adaptasi budaya lokal terhadap unsur-unsur atau kebudayaan yang baru. Istilah sederhananya adalah kontekstualisasi budaya baru dalam masyarakat lokal.

Pada kesempatan ini juga Prof. Wayan memberikan motivasi yang sangat berharga untuk mahasiswa dalam menjalani proses studi mereka. Beliau menegaskan bahwa pendidikan merupakan capital atau modal yang sangat berharga untuk masa depan. Hal tersebut dikarenakan melalui pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan pribadi-pribadi handal, tangguh, berkompeten dan mampu bersaing di tengah persaingan yang semakin ketat di era globalisasi dan glokalisasi ini.

Beliau juga menegaskan bahwa untuk mencapai kualitas pembelajaran dan hasil belajar yang baik tidak semudah membalik telapak tangan. Tidak ada proses pendidikan yang instan melainkan perlu kerja keras, ketekunan, kedisiplinan dan keuletan. Selain itu mahasiswa juga harus dipacu untuk menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan mengembangkan kemampuan berpikir ilmiah (logis, kritis, objektif dan sistematis). Karena hanya dengan begitu maka mahasiswa akan memiliki kompetensi yang dibutuhkan sesuai perkembangan zaman dan mampu bersaing di tingkat global.

Untuk berhasil dalam pendidikan, tidak dibutuhkan orang yang terlalu smart, yang dibutuhkan adalah kedisiplinan, kerja keras, terus belajar dan berdoa. Karena gelar itu bukan yang utama tetapi kualitas yang dihasilkan oleh gelar itulah yang paling penting” – I Wayan Arka